Jenis-Jenis Pengguna Linux yang Saya Tak Sukai

Halo, selamat malam dan selamat tahun baru

Setelah saya lama membiarkan blog ini terbengkalai, maka izinkan saya menulis unek-unek ini

Peringatan: saya mohon maaf sebesar besarnya bagi pengguna Linux yang mungkin akan tersinggung dengan hal ini

Linux, siapa sih yang nggak kenal dengan sistem operasi ini? Linux sendiri sifatnya tersebar mulai dari gawai sampai server dan superkomputer.

But, that’s not the point, i want to point some type of annoying Linux Users

Berikut ini jenisnya:

1. Yang bilang “lInUx iTu nGGa PeRnAh KeNa mAlWare”

Tipe ini adalah orang yang pendiriannya gampang digoyang, kenapa?

Obviously, linux nggak akan kena malware karena meskipun dia populer, tapi belum bisa mengalahkan popularitas Windows, sedangkan pembuat malware itu mengincar sistem yang paling populer, begitu popularitas Linux mengalahkan Windows, mereka yang bilang ini bakalan “loncat kapal” ke sistem operasi lain yang nggak populer (Haiku, misalnya)

2. Sok-sokan jadi hekel

Nggak semua hacker pake Linux, dan pake Linux (apalagi distro khusus penetration test) nggak akan membuatmu otomatis pintar hacking, karena dasar utama hacking adalah algoritma dan pemrograman. Belum lagi pemecahan masalah sepele seperti, tidak ada driver/module WiFi dan LAN, atau worst case-nya: dipenjara karena iseng coba-coba script tanpa paham algoritmanya seperti apa dan tanpa perlindungan seperti VPN dan masking MAC address

3. CLI/Terminal Master Race!

Tidak semua CLI/Terminal Master Race itu menyebalkan, yang menyebalkan adalah jika si CLI/Terminal Master Race itu merundung orang yang pakai GUI/Tampilan Grafis, tapi dia sendiri menginstal OSnya dalam mode Legacy/CSM

Apa hubungannya?

Orang menginstal OS dalam mode Legacy dan orang menggunakan tampilan grafik alih-alih terminal/CLI itu memiliki kesamaan: ogah ribet, daripada pusing ketak-ketik di terminal/CLI mending selesaikan dengan beberapa klik/tap, daripada bingung mempartisi harddisk, format flashdisk, memikirkan cara booting dari DVD, dan menyetel Secure Boot, mending pake mode Legacy/CSM

4. Yang bilang “lInuX iTu tIdaK aDa PeMbaJakAn”

Who says? Pernah dengar istilah kang?

Dalam dunia open source, kang artinya mencuri kodingan dan mengklaim kalau kodingan tersebut milik si pencuri, malah yang lebih buruk lagi, si pencuri ini memodifikasi (biar nggak keliatan banget kalo lagi mencuri), sayangnya hasil modifikasinya sangat buggy, atau memang stabil, tapi tidak disebarkan (pelanggaran lisensi GPL)

5. Orang yang buta dengan Free speech vs. Free Coffee (karena b**r dan minuman alk*h*l lainnya itu haram bagi saudara-saudara beragama tertentu)

Untuk yang berkoar-koar kalo Linux itu gratis, dikira developernya nggak makan? Dikira komputer yang dijadikan bahan percobaan distro Linuxnya bakal kuat sampai 20 tahun mendatang? Dikira distronya nggak dites di hardware baru?

Belum lagi mereka nggak tahu kalau ada distro Linux yang berbayar (biasanya distro untuk Industri) dan ada yang sifatnya minta sumbangan, mulai dari yang halus seperti Ubuntu, sampai pakai cara yang sedikit memaksa seperti Elementary OS (nggak tau trick download gratisnya? Get ready for pay some dime for Devs)

6. Si orang sok edgy

Orang kaya gini pakai Linux sambil percaya teori konspirasi, yang mana teori konspirasi itu jadi bahan tertawaan karena tidak ada dasarnya, hanya modal asumsi

Belum lagi mereka mengejek platform lain dengan julukan seperti GooLag, Window$, dan lainnya, tindakan childish seperti ini membuat orang makin malas pakai Linux, dan tindakan mereka sok neo-luddite (neo-luddite = orang-orang yang anti terhadap teknologi, bahkan bentuk paling ekstrim dari gerakan ini adalah ingin hidup seperti di zaman pra aksara)

7. Si songong di forum dan userbase yang cancer

Ada banyak orang yang songong di forum, mulai dari nanya tanggal rilis (dikira developer distro nggak punya kehidupan nyata selain koding-koding), trolling, maksa orang buat RTFM padahal dia nggak tahu berapa kali ntu orang baca manualnya (kalau orang udah mentok di manual ya pasti ujung-ujungnya nanya di forum kan?), sampai perang distro yang tak berhenti, sampai-sampai membuat pengguna baru Linux kebingungan memilih Distro.

So, for anyone who feel irritated, i’m sorry, and it’s not too late to change, so Linux became more attractive